Selasa, 13 September 2011

Kemenperin Akan Perkuat Industri di Luar Pulau Jawa

11 September 2011

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memperkuat industri kecil dan menengah (IKM) di luar Pulau Jawa. Maklum, saat ini 75% dari total jumlah IKM di Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Euis Saedah mengatakan saat ini jumlah IKM di Indonesia sekitar 3,8 juta. Sayangnya, keberadaan IKM belum tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. "Padahal potensi yang bisa dikembangkan di luar Pulau Jawa sangat besar," kata Euis.

Euis mengatakan untuk mengatakan keberadaan IKM di luar Pulau Jawa perlu diperkuat. Untuk itu, Kementerian Perindustrian tengah berupaya membuat jangkar IKM terutama di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).



Untuk Sulawesi Selatan, program yang dilakukan di antaranya dengan menggandeng Universitas Hasanudin, Makassar. Lembaga pendidikan itu diharapkan bisa memberikan pelatihan wirausaha ke masyarakat sesuai potensi yang ada di sana. Untuk mendukungnya, Kemenperin akan memberikan bantuan dua unit mesin packaging senilai Rp 800 juta.

Sementara untuk NTB, Euis mengatakan mereka memiliki potensi Pijar (Sapi, Jagung, dan Rumput Laut). Kemenperin sendiri tengah bekerjasama dengan tempat pengolahan kulit di sana untuk dikembangkan menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tambah. Selain itu, tenun dari NTB juga sangat potensial untuk dikembangkan.

Program lainnya di antaranya dilakukan di Sumatera Barat dengan mengembangkan industri kulit, makanan ringan dan bordir. Ada pula pembentukan komunitas Pulau Samosir untuk mengembangkan industri fesyen. Sedangkan pengembangan IKM di Papua menurutnya masih membutuhkan pendekatan khusus dengan masyarakat, namun potensi IKM yang bisa dikembangkan sangat besar.

Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan Kemenperin tengah dituntut untuk bisa memberikan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat. Dalam hal ini, IKM menjadi salah satu sektor yang potensial dalam menyerap tenaga kerja. "Penyerapan tenaga kerja IKM diharapkan sebanyak 120.000 orang per tahun," kata Hidayat.

Hidayat mengatakan untuk pengembangan IKM, pemerintah akan melakukan berbagai program seperti restrukturisasi permesinan, pengembangan One Village One Product (OVOP) produk pangan, sandang dan kerajinan dan pengembangan IKM melalui pendekatan kluster.

Selain itu, pemerintah juga bekerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk menciptakan 2.000 wirausaha baru, kerjasama dengan lembaga pelatihan untuk menciptakan 760 wirausaha baru dan kerjasama dengan 50 pondok pesantren untuk mendidik santri menjadi wirausaha baru.

Sumber: http://industri.kontan.co.id/v2/read/1315728310/77115/Kemenperin-akan-perkuat-industri-di-luar-pulau-Jawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar