Kamis, 29 September 2011

Kode Etik Ksatria Jepang Yang Perlu Kita Tiru

1. Gi ( – Integritas) / Menjaga Kejujuran. 

"Seorang ksatria harus paham betul tentang yang benar dan yang salah, dan berusaha keras melakukan yang benar dan menghindari yang salah. Dengan cara itulah bushido biasa hidup."
Seorang Samurai senantiasa mempertahankan etika, moralitas, dan kebenaran. Integritas merupakan nilai Bushido yang paling utama. Kata integritas mengandung arti jujur dan utuh.
Keutuhan yang dimaksud adalah keutuhan dari seluruh aspek kehidupan, terutama antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam falsafah bushido, dan merupakan dasar bagi insan manusia untuk lebih mengerti tentang moral dan etika.

2. Yū ( – Keberanian) / Berani dalam menghadapi kesulitan. 
"Pastikan kau menempa diri dengan latihan seribu hari, dan mengasah diri dengan latihan selama ribuan hari". (Miyamoto Musashi)
Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercayai meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan.
Keberanian juga merupakan ciri para samurai, mereka siap dengan risiko apapun termasuk mempertaruhkan nyawa demi memperjuangkan keyakinan.

Oleh-Oleh Rakor Evaluasi TPL ( From Bandung With Love for TPL )

Pada Tanggal 26-27 September 2011,
Kementerian Perindustrian mengundang pejabat esselon Dinas Perindustrian dan Kabupaten yang memiliki  TPL atau akan mengusulkan TPL dengan tujuan untuk evaluasi kinerja TPL setelah hampir 1 tahun bertugas di lapangan. Berikut ini hasil pembahasan atau materi yang disampaikan dalam rakor ( credit to Andi Dwis, TPL Kab. Banyuwangi )





Sambutan Dirjen .....Klik Disini untuk Download !!!

Laporan Panitia...Klik Disini untuk Download !!!


Rabu, 28 September 2011

Renungan Pagi, Kisah Seekor Serigala Tua yang Lumpuh

Alkisah ada seseorang yang sedang melintasi hutan dan melihat ada seekor serigala yang keempat kakinya lumpuh. Serigala itu hidup berdiam di mulut sebuah gua. Meski serigala itu lumpuh namun tubuhnya tetap kuat dan sehat.

Orang ini lalu ingin tahu bagaimana serigala itu bisa mempertahankan hidupnya dengan keempat kaki yang lumpuh. Dari kejauhan ia memperhatikan serigala itu sepanjang hari.

Tiba-tiba muncul seekor harimau datang membawa rusa hasil buruannya. Harimau itu menyantap sepuasnya, dan meninggalkan sisa makanan bagi sang serigala. Kemudian, serigala itu memakan sisa-sisa santapan harimau itu.

Keesokan harinya, harimau itu datang lagi dengan membawa kijang hasil buruannya. Sama seperti kemarin, harimau itu menyantap kijang sepuasnya dan meninggalkan sisa bagi serigala. Maka serigala pun mendapatkan makanan yang cukup.

Lelaki ini tersenyum dan mengagumi betapa kebaikan Tuhan yang begitu besar. Dalam hatinya ia berkata, Tuhan tidak akan menyia-nyiakan makhluknya.

Lebih lanjut ia mempunya rencana, "Kalau begitu, aku juga akan menganggur saja di rumah. Aku percaya sepenuhnya kepada Tuhan karena Tuhan akan mencukupi segala kebutuhanku, sebagaimana yang Tuhan lakukan kepada serigala itu."

Lelaki itu pulang dan melakukan niatnya. Selama berhari-hari ia berdiam di rumah, tetapi tidak terjadi apa-apa. Malah perutnya semakin lapar.

Selasa, 27 September 2011

SNI Untuk IKM

Untuk lebih meningkatkan daya saing dalam dunia industri, produk Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu mendapatkan label Standarisasi Nasional Indonesia (SNI).

Dengan label tersebut diharapkan produk mereka mempunyai kualitas nasional sehingga mampu bersaing dengan produk serupa yang ada di pasar.
Hal tersebut dikatakan Bambang Setiadi, ketua Badan Standarisasi Nasional dalam Lokakarya SNI Produk Makanan Ringan yang diadakan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) dan Masyarakat Standarisari (Mastan) Jawa Tengah di kampus I, UMM, Magelang, Jawa Tengah, kemarin (15/07/2011).
"Dengan berlogokan SNI maka kualitas produk UKM terjamin, itu sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk mereka," katanya.
Hingga saat ini, lanjut Bambang ada 7000 SNI yang telah diberikan BSN untuk beragam produk yang ada di Indonesia. Pada era perdagangan bebas, AFTA, standarisasi tersebut sangat penting, mengingat membanjirnya beragam produk, kualitas produk sangat menentukan agar bisa bersaing.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Masyarakat Standarisasi (DPW Mastan) Jawa Tengah, Bambang Purwanggono mengatakan, saat ini kesadaran para pelaku usaha, khususnya untuk pengusaha UKM memang masih rendah. Menurutnya hal ini dipicu karena kurangnya kesadaran akan pentingnya kompetensi dari produk mereka.
"Untuk sementara ini, hanya produk yang berhubungan dengan keselamatan dan keamanan manusia yang berlogokan SNI. Diharapkan kedepannya para pelaku UKM juga mempunyai kesadaran kesana," katanya.
Menurutnya dengan SNI kualitas dari produk akan terjamin dan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen untuk produk mereka. Selain melalui mekanisme pengujian kualitas, produk yang ber SNI juga akan diuji berkala setiap 6 bulan untuk memastikan kualitas dari produk tersebut.


Klik disini untuk download materi lengkapnya !!!

Senin, 26 September 2011

Mencintai Pekerjaan

Kebosanan dalam suatu pekerjaan pasti sering dialami banyak orang. Tingkat kejenuhan dalam pekerjaan biasanya terjadi pada para pekerja  yang nota bene  bekerja dalam rentang waktu 8-10 jam per hari ataupun pekerja yang masih belum menemukan mood/spirit dalam pekerjaannya. Kebosanan para pekerja tersebut terlihat dapat dilihat seringnya para pekerja mengeluh dengan pekerjaannya, merasa terlalu susah, terlalu berat,terlalu ini dan itu. Sehingga banyak orang yang mengutarakan bahwa
“ bagaimana saya memperoleh pekerjaan yang saya sukai..?” tentu jawabnya susah bukan…?
Kenapa tidak lebih bijak dengan mengganti pertanyaan tersebut dengan
“ bagaimana agar saya dapat mencintai pekerjaan saya yang telah saya peroleh..?”
jika pertanyaan itu muncul di benak anda, maka Di bawah ini ada beberapa langkah praktis yang dapat membantu Anda agar dapat mencintai pekerjaan yang telah anda peroleh. Renungkanlah semua hal tersebut, dan Anda pasti akan terkejut setelah melihat hasilnya.

1. Berhentikan memfokuskan diri pada “uang”.
Ingat, Uang sebanyak apa pun tak akan pernah cukup. Mulai saat ini, berhentilah menggunakan kekurangan uang sebagai alasan untuk tidak mencintai pekerjaan. Entah waktu gajian atau tidak, selalu ada saja keinginan untuk berbelanja. Lihatlah di mana uang Anda berakhir. Jangan bekerja hanya untuk dibayar atau cari makan, tapi untuk kepuasan Anda.

Kamis, 22 September 2011

Teknologi Pengolahan Limbah Tahu-Tempe

Pada umumnya pengolahan tempe adalah industri rumah tangga dengan proses pembuatan yang tidak rumit.Kedelai yang akan dijadikan tempe terlebih dahulu harus dibuang kulitnya. Pembuangan kulit biasanya dilakukan dengan merebus tempe kira-kira setengah matang. Dengan perebusan itu, kulit tempe akan mudah dilepas. Setelah direbus, tempe di aduk-aduk agar kulit lepas, kemudian kedelai direndam dalam air. Kulit kedelai yang lebih ringan akan berada dibagian atas, sementara bijinya yang lebih berat dibagian bawah.Maka kulit dan biji akan terpisah. Setelah itu biji kedelai siap diaduk dengan ragi untuk mempercepat proses fermentasi. Proses fermentasi  akan merubah kedelai  menjadi tempe yang siap untuk dikonsumsi.

Jumat, 16 September 2011

RAKOR Ke-5 TPL JATIM (Bekerja dan Berbagi Untuk Negeri )

Berikut ini adalah suasana saat Rakor TPL Jatim ke 5 ( 16 September 2011)


Ketua TPL Jatim  Memimpin Jalannya Rakor


Berpose saat Rakor

Selasa, 13 September 2011

Kemenperin Akan Perkuat Industri di Luar Pulau Jawa

11 September 2011

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memperkuat industri kecil dan menengah (IKM) di luar Pulau Jawa. Maklum, saat ini 75% dari total jumlah IKM di Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Euis Saedah mengatakan saat ini jumlah IKM di Indonesia sekitar 3,8 juta. Sayangnya, keberadaan IKM belum tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. "Padahal potensi yang bisa dikembangkan di luar Pulau Jawa sangat besar," kata Euis.

Euis mengatakan untuk mengatakan keberadaan IKM di luar Pulau Jawa perlu diperkuat. Untuk itu, Kementerian Perindustrian tengah berupaya membuat jangkar IKM terutama di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Perhitungan Bunga Bank


Jika kita akan melakukan pinjaman di bank, kita akan disodori selembar kertas yang berisi tabel yang berisi jumlah pinjaman, masa pinjaman, dan besarnya angsuran yang harus di bayar tiap bulannya. Bahkan kadang kita tidak tahu sistem bunga apa yang diterapkan oleh bank tersebut, pakai bunga efektif ( effective rate ) atau bunga tetap ( flate rate ). Berapa yang harus kita bayar, jika kita menutup angsuran tersebut pada bulan ke – n ? Belum lagi jika kita melakukan perbandingan cicilan pada beberapa bank, misal lebih banyak mana cicilan yang harus kita bayar jika pada bank a menerapkan effektive rate 19 % / tahun dengan bank b yang menerapkan flate rate 12 % / tahun ?

Selasa, 06 September 2011

GUGUS KENDALI MUTU (GKM)

GKM adalah suatu sistim dalam manajemen usaha yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi,
produktivitas dan mutu produksi, dalam rangka meningkatkan daya-saing produk yang dihasilkan.
Sistim ini dilaksanakan melalui pemasyarakatan cara pandang, cara analisa dan diagnosa dan
solusi sesuatu masalah (inefisiensi, produktivitas rendah dan rendahnya mutu pekerjaan/produk)
di lingkungan kerja seluruh jajaran SDM perusahaan, sehingga dapat membentuk kebiasaan
(habit) yang diterapkan dalam etos kerja dan budaya produksi kompetitif.

Fungsi dan kegunaan GKM adalah (1) Penerapan/pentradisian GKM di lingkungan perusahaan
IKM akan ikut mempercepat sosialisasi budaya produksi kompetitif melalui praktek nyata dalam
kehidupan perusahaan sehari-hari, sehingga hasilnya akan jauh lebih efektif daripada sistim
ceramah teori yang sering terkendala oleh daya-serap peserta dari kalangan IKM dan (2) Apabila
pemasyarakatan GKM dapat diterapkan semakin meluas di kalangan IKM, hal ini akan
berdampak positif bagi kemajuan dan pertumbuhan IKM terutama oleh faktor pendorong
knowledge-based.