Kamis, 25 Agustus 2011

Memotivasi Orang Lain


Selama ini kita mungkin mampu dalam memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih maju dan lebih baik lagi dalam mencapai apa yang kita harapkan. Namun, adakalanya kita kesulitan dalam memotivasi orang lain, terutama yang akan menjadi prioritas kita yakni para pelaku IKM  sebagai rekanan kita. Berikut ini merupakan tips dan saran dalam memotivasi manusia :
1.      Analisa motivasi, motivasi merupakan kemauan atau dorongan untuk bertindak. Manfaat motivasi memberi inisiatif baru yang diperlukan organisasi dalam dunia bisnis dan berbagai spek lainnya yang kompetitif. Lakukan analisa mengenai hal-hal yang akan menjadi tujuan ataupun harapan kita terhadap orang lain dan gunakan segala sumber daya yang ada dalam mendorong orang lain utuk melakukannya.
Motivasi yang akan kita berikan sangat bergantung pada siapa sasaran kita, dan bagaimana kita memposisikan diri kita sebagai motivator, sebagai contoh :

Selasa, 23 Agustus 2011

Refleksi Proklamasi, Dijajah Bangsa Sendiri

"Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu,
Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi
berterang-terang curang susah dicari tandingan,
Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu
dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek
secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,
Di negeriku komisi pembelian alat-alat berat, alat-alat ringan,
senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan
peuyeum dipotong birokrasi
lebih separuh masuk kantung jas safari,
Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal,
anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden,
menteri, jenderal, sekjen dan dirjen sejati,
agar orangtua mereka bersenang hati,
Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum
sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas

Sabtu, 13 Agustus 2011

Kemenperin Setuju UKM Dikenai Pajak

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) setuju dengan adanya wacana penerapan pajak bagi UKM yang beromzet Rp4,8 miliar.

"Kalau misalnya industri kecil dan menengah dikenakan pajak, ya kita lihat hikmahnya saja, itu akan membuat semakin banyak UKM yang terdaftar dan pembukuannya baik," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah di kantornya, Jakarta, Kamis (11/8/2011).

Meski sepakat, ia juga mengakui bahwa penerapan pajak ini pada masa awal akan menemui banyak kendala seperti pembukuan. "Pembukuan keuangan mereka kan sederhana banget, jadi mereka pasti akan pusing menghitung omzetnya," lanjut dia.

Ribet, UMKM Enggan Gunakan Jasa Perbankan

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengaku lebih mengutamakan kepentingan kemudahan akses, dana cepat cair, dan pembiayaan yang bebas agunan dari siapapun pemberi modal termasuk modal dari bank.

UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Nining Soesilo mengambahkan kalau masalah bunga kredit adalah masalah nomor dua yang dipikirkan pelaku UMKM.

"Suku bunga enggak terlalu penting untuk UMKM terutama di daerah dan sektor perdagangan jasa. Apa yang penting bagi mereka? Adalah syarat mudah, tanpa agunan dan dana yang cepat," ucap Nining ketika ditemui ketika buka bersama di Jakarta, Kamis (4/8/2011)

Kamis, 04 Agustus 2011

Pahlawanku, Riwayatmu Kini

Metrotvnews.com, Lamongan: Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Begitulah kata Bung Karno, bapak proklamator sekaligus presiden pertama RI. Namun, apa yang telah terjadi kini. Bahkan, pada Hari Pahlawan yang jatuh pada Sabtu (10/11) 2007. Setelah 62 tahun Indonesia merdeka, tak sedikit para vetaran perang kemerdekaan yang hidup menderita.

Sebut saja Silam. Lelaki tua yang tinggal di Desa Pelang, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan Jawa Timur, menjadi tukang sapu di gereja dan Balai Desa Pelang. Untuk itu, ia mendapatkan upah sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per bulan. Tak banyak memang. Namun, bisa untuk tambahan uang pensiunnya sebesar Rp 600 ribu per bulan.

Meski demikian, Silam cukup bangga dengan apa yang dilakukannya. Pada usianya yang menjelang satu abad, ia tetap tidak membebani orang lain. Silam hanyalah satu potret para veteran yang tidak mengharapkan penghargaan untuk perjuangan mereka meski di masa lalu telah mempertaruhkan nyawa untuk kemerdekaan.