Kamis, 10 Maret 2011

Berhasil di Lingkungan Kerja yang Buruk


TAK semua orang beruntung memiliki lingkungan kerja yang baik dan sehat. Meski begitu, bekerja di lingkungan yang buruk juga bukan berarti Anda tak bisa bahagia. Anda bisa bertahan, bahkan berhasil di lingkungan tersebut.

Banyak hal yang berat dan membuat stres di lingkungan kerja yang buruk. Sistem kerja yang tidak berjalan sempurna, budaya perusahaan yang tidak cocok dengan kepribadian, atasan dan rekan kerja yang sulit diajak kerja sama, sampai fasilitas di kantor yang kurang memadai untuk bekerja. Dengan kondisi yang seperti ini, memang sulit untuk bisa menunjukkan kualitas kerja yang baik.

Namun, bukan berarti kondisi tersebut bisa dijadikan alasan untuk bermalas-malasan dalam bekerja atau tidak melakukan yang terbaik bagi pekerjaan Anda. Nah, agar Anda tetap bisa menunjukkan kualitas kerja yang baik, sekaligus bisa bertahan dan berhasil di lingkungan kerja yang buruk, berikut tipnya.


Tetap semangat

Jika Anda ”terjebak” dalam lingkungan kerja yang buruk, jangan patah semangat. Tetaplah buat daftar kriteria karier dan perusahaan ideal Anda. Kriteria ini, menurut konsultan karier Andrea Kay, mencakup struktur perusahaan yang ideal menurut Anda, gaya manajemen, industri, dan nilai-nilai yang dianut perusahaan tersebut.

Berbicara

Jangan menunggu atasan Anda untuk mengajak berdiskusi tentang cara dan hasil kerja Anda. Ajaklah atasan Anda untuk mendiskusikannya. Jika harapan atasan masih jauh dari yang Anda kerjakan, maka perbaiki kerja Anda. Jika harapannya sudah terpenuhi, maka pertahankan prestasi Anda.

Menjaga hubungan baik

Semakin baik hubungan Anda dengan rekan kerja yang lain, maka semakin mudah Anda bekerja dan semakin baik pula hasilnya. Berusahalah untuk selalu menjaga hubungan baik, meski mungkin secara pribadi Anda tidak cocok dengannya, demi hubungan kerja yang baik.

Beri pujian

Berikan pujian kepada rekan kerja atas kontribusinya terhadap kerja Anda, sekecil apa pun itu. Tanamkan pada diri Anda bahwa Anda akan berhasil, jika rekan kerja Anda berhasil. Artinya, Anda pasti akan menang, jika semua rekan setim Anda menang.

Tetap belajar

Wawasan yang tidak berkembang adalah hal yang buruk bagi seorang pekerja. Anda akan tertinggal jauh dari pekerja-pekerja muda dan baru. Anda juga dengan mudah tersingkir jika ada pengetatan jumlah karyawan atau PHK.

”Karena itu, pastikan bahwa bidang pekerjaan Anda selalu menuntut untuk perkembangan wawasan dan keterampilan. Jika tidak, maka Anda harus mengusahakannya sendiri,” kata Anne Pauker, Presiden The Pauker Consulting Group, sebuah perusahaan SDM di Amerika Serikat.

Cari pembimbing

Pembimbing tak harus selalu orang yang sempurna atau orang yang punya pengaruh besar.Yang penting, dia punya keahlian dan kebijaksanaan yang Anda butuhkan untuk memperbaiki kerja dan kualitas hidup Anda. Mintalah bimbingan dan pendapatnya agar hasil kerja Anda lebih baik dan Anda bisa lebih bijak dalam bertindak di tempat kerja.

Hidup seimbang

Jika hidup Anda selalu dipenuhi pikiran soal pekerjaan, maka Anda sudah pasti akan stres. Cobalah seimbangkan hidup Anda, antara pekerjaan dan kehidupan pribadi untuk bersantai dan bersenang-senang. Buatlah kesepakatan dengan atasan bahwa jika Anda libur, maka Anda tidak bisa diganggu untuk urusan pekerjaan.

Bersenang-senang

Buatlah acara sepulang kantor bersama rekan kerja. Apakah itu sekadar menonton film, nongkrong di kafe, atau karaoke bersama. Melakukan kegiatan bersama-sama di luar jam kerja bisa mempererat hubungan antarrekan kerja. Imbasnya, hubungan kerja pun cenderung akan lebih mudah dilakukan.

Mengontrol kesalahan

Akui bila Anda melakukan kesalahan. Kemudian, belajarlah dari kesalahan tersebut agar tidak terulang lagi.

Kejarlah ketertarikan Anda

Jika Anda mengerjakan hal yang Anda senangi, maka hasilnya akan luar biasa. Jadi, selektiflah dalam memilih pekerjaan dan karier agar hasilnya juga luar biasa.
(SINDO//nsa)






1 komentar: