Selasa, 17 Juli 2012

Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM Tahun 2012


Saat ini Industri Kecil dan Menengah (IKM) dihadapkan pada rendahnya daya saing industri yang disebabkan penggunaan mesin dan/atau peralatan yang masih sederhana, berakibat pada rendahnya produktivitas dan kualitas produk. Keterbatasan modal untuk investasi mesin dan/atau peralatan produksi baru menjadi kendala utama bagi IKM termasuk kurangnya akses modal tersebut.
Dalam rangka mendorong peningkatan daya saing IKM, maka Kementerian Perindustrian dipandang perlu melaksanakan program restrukturisasi mesin/peralatan bagi IKM melalui fasilitasi investasi mesin/peralatan yang lebih baru dan modern. Restrukturisasi mesin/peralatan pada dasarnya adalah pemberian potongan harga dari Pemerintah c.q. Kementerian Perindustrian kepada IKM yang telah terbukti melakukan pembelian Mesin dan/atau Peralatan baru (bukan bekas).

Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM yang telah diluncurkan sejak tahun 2009 disambut positif oleh IKM. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya jumlah pemohon/peserta untuk program tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka Kementerian Perindustrian memutuskan untuk melanjutkan program tersebut pada TA 2012. Pada 3 (tiga) tahun pertama program ini dikhususkan untuk IKM sub-sektor Testil dan Produk Tesktil (TPT) dan Kulit dan Produk Kulit (KPK), atas dasar analisis kebutuhan dari para pelaku usaha dan asosiasi IKM maka pada tahun 2012, selain sektor TPT dan KPK juga dibuka untuk sub-sektor IKM Makanan Ringan, Kosmetik, Jamu, Furnitur, Logam, Elektronika dan Telematika (Industri Komponen). Read More...

Jumat, 13 Juli 2012

Seni Mengkritik Tanpa Menyakiti


Memberi Kritik dengan Manis

Jika kita tahu bagaimana rasanya mendapat kritik pedas, maka pandangan kita tentu akan berubah dalam hal memberi koreksi negatif kepada seseorang. Kalau kita enggan bergaul dengan orang yang suka mengkritik dan cenderung menghakimi maka tentu orang lain pun akan punya sikap yang sama bila kita juga suka memberi kritik yang tak adil.
Seseorang yang mendapat kritik negatif bisa merasa down dan emosi atau terbentuk semakin matang tergantung pada kemampuannya dalam meresponnya. Namun seseorang juga bisa menghancurkan semangat atau membina orang lain semakin dewasa tergantung pada kemampuannya dalam memberi kritik. Setiap orang pernah mendapat atau memberi kritik. Maka mempelajari seni merespon dan memberi kritik dengan manis agar tetap bisa menjalin dan membina hubungan tetap harmonis perlu.
Tidak tertutup kemungkinan di saat-saat tertentu koreksi harus diberikan. Itu bisa dilakukan tanpa harus konfrontasi frontal yang bisa merusak hubungan. Kritik yang dilontarkan tanpa sikap hati-hati, destruktif, bukan hanya akan merusak hubungan tapi juga kepribadian pengkritik serta orang yang dikritik. Hendaknya, kalau memang harus mengkritik, tidak dilandasi sikap emosi dan perasaan subyektif.
Beberapa orang berkata yang dibutuhkan sekarang adalah cheerleader, pemanduk sorak. Sudah cukup banyak pengkritik di dunia. Akan tetapi di saat-saat tertentu koreksi sangat dibutuhkan. Maka kritik itu bisa dibungkus dalam kata-kata dan dorongan positif. Yang perlu diperhatikan pertama-tama sebelum memberi kritik adalah orang yang dikritik itu harus dihargai, apa adanya, segala usaha yang telah ia lakukan serta progresnya sejauh ini.